Waspadalah terhadap orang tak dikenal yang menawarkan sesuatu. Jangan
sampai bernasib sama dengan Siti Hajar, seorang nenek berumur 60 tahun
menjadi korban hipnotis.
Warga Dusun Cambai, Desa Munsalo,
Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi Riau ini mengaku
menjadi korban penipuan dengan modus hipnotis, akibatnya ia kehilangan
perhiasan emas serta uang jutaan rupiah.
Kabid Humas Polda Riau
AKBP Guntur Aryo Tejo kepada merdeka.com mengatakan, kejadian tersebut
bermula saat korban pergi perbelanja ke pasar Benai pada Kamis (6/8)
pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
"Setibanya di pasar, korban
didatangi oleh seorang laki-laki yang tidak dikenalinya. Setelah
berbicara, korban kemudian diajak pergi dan masuk ke dalam mobil milik
pelaku," ujar Guntur.
Di dalam mobil, pelaku menyuruh korban untuk minum air putih dari botol kemasan yang disebut pelaku merupakan air merah delima.
"Setelah
diminum, pelaku berkata kepada korban agar melepas perhiasan yang
digunakannya berupa gelang, cincin, kalung yang terbuat dari emas.
Karena menurut pelaku kepada korban dalam islam hal tersebut hukumnya
haram," kata Guntur.
Dalam kondisi dibawah alam sadar, korban
Mendengar ucapan pelaku, korban menurut dan menyerahkan semua perhiasan
miliknya kepada pelaku dalam keadaan tidak sadar.
"Selain perhiasan korban juga menyerahkan sejumlah uang sekitar Rp4 juta dan satu unit handphone," kata Guntur.
Usai
melancarkan aksinya, pelaku kemudian menyuruh korban untuk salat ke
masjid. Entah bagaimana, korban kembali menuruti ucapan pelaku. Setelah
selesai sholat, korban kembali menuju tempat mobil pelaku yang
diparkirkan sebelumnya, namun pelaku sudah kabur.
Korban sempat
berusaha mencari mobil pelaku disekitar lokasi namun tidak ditemukan.
Barulah korban sadar jika dirinya telah ditipu dan diperdaya oleh
pelaku. "Atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian sebesar lebih
kurang Rp32 juta dan melapor ke Polsek Benai," imbuh Guntur.
Guntur
menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati ketika menemui orang
yang baru dikenal atau tidak dikenal sama sekali. "Hindarilah potensi
kejahatan dijalanan, agar tidak terjadi seperti yang dialami korban,"
pungkas Guntur.
[RF]
0 komentar
Posting Komentar